cockatoocourse.com – Pernah dengar soal ‘Omotenashi’? Ini bukan sekadar kata, lho. ‘Omotenashi’ itu adalah filosofi keramahtamahan khas Jepang yang sangat mendalam. Kalau kamu pernah berkunjung ke Jepang, atau bahkan cuma nonton film dan animenya, pasti merasakan keramahan yang luar biasa. Nah, ‘Omotenashi’ inilah yang jadi inti dari semua itu.
Tapi, apa hubungannya dengan belajar bahasa Jepang? Banyak banget! Memahami ‘Omotenashi’ itu seperti membuka pintu ke cara berpikir dan berkomunikasi orang Jepang. Ini bukan cuma soal senyum ramah atau membungkuk hormat. Lebih dari itu, ‘Omotenashi’ berarti berusaha menebak dan memenuhi kebutuhan orang lain bahkan sebelum mereka mengucapkannya. Dan yang paling penting, semua pelayanan itu dilakukan tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Secara umum, ‘Omotenashi’ sering diartikan sebagai “keramahtamahan Jepang”. Namun, makna sebenarnya jauh lebih kaya. Kata ini berasal dari gabungan dua kata:
Jadi, ‘Omotenashi’ itu adalah pelayanan yang tulus dan sepenuh hati. Semua dilakukan tanpa mengharapkan imbalan, dan dengan perhatian penuh pada setiap detailnya. Singkatnya, ini bukan cuma sekadar menjalankan tugas, tapi menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi tamu.
Bagaimana ‘Omotenashi’ tercermin dalam bahasa Jepang sehari-hari? Ada banyak sekali caranya.
Orang Jepang cenderung menghindari penggunaan kata ganti orang kedua (seperti “kamu”) secara langsung, terutama dalam situasi formal. Sebagai gantinya, mereka lebih sering menggunakan nama orang yang diikuti dengan suffix kehormatan (misalnya “-san”). Kadang-kadang, mereka bahkan mengulang nama jabatan lawan bicara. Ini adalah bentuk penghormatan dan menghindari kesan terlalu akrab atau kurang sopan.
Ini adalah bagian paling kentara dari ‘Omotenashi’ dalam bahasa. Ada tiga jenis Keigo:
Intinya, penggunaan Keigo ini menunjukkan betapa pentingnya hierarki dan rasa hormat dalam interaksi sosial di Jepang. Ini adalah cara mereka menunjukkan ‘Omotenashi’ melalui bahasa.
Dalam percakapan, ada banyak frasa yang menunjukkan perhatian dan kepedulian:
Frasa-frasa ini memperlihatkan perhatian dan kepedulian yang mendalam terhadap lawan bicara.
Baca Juga: 7 tips belajar untuk ujian JLPT – Cockatoo Course
Memahami ‘Omotenashi’ bukan cuma bikin kamu jago bahasa Jepang, tapi juga bikin kamu lebih peka terhadap budaya dan cara berpikir orang Jepang. Makanya, ini adalah salah satu kunci untuk bisa berkomunikasi dengan lebih efektif dan membangun hubungan yang baik dengan mereka.
Di Cockatoo Course, kami memahami bahwa belajar bahasa itu nggak cuma soal tata bahasa dan kosakata. Ini juga tentang memahami budaya di baliknya, seperti filosofi ‘Omotenashi’ yang mendalam ini. Sebagai lembaga kursus bahasa yang berdiri sejak Agustus 2020, Cockatoo Course menyediakan program bahasa Mandarin, Jepang, Korea, dan Inggris dengan pengajar-pengajar yang berkualitas.
Kami hadir sebagai jawaban bagi kamu yang ingin belajar bahasa asing tapi terkendala jarak atau jadwal. Di Cockatoo Course, kamu bisa pilih kelas online, onsite (untuk area Jabodetabek dan Bandung), bahkan home visit! Pengajar kami akan membimbingmu untuk memahami nuansa budaya seperti ‘Omotenashi’ ini, sehingga kamu bisa nggak cuma ngomong bahasa Jepang, tapi juga “hidup” dengan bahasanya dan berkomunikasi dengan percaya diri. Jadi, yuk, mulai petualangan belajarmu bersama kami di Cockatoo Course!
(SA)
Referensi:
“Omotenashi” : The Philosophy of Japanese Hospitality — TOKI