British English vs American English – Hai CC’ers! Siapa nih di sini yang sering bingung pas nonton serial atau film impor? Kadang, dengar logat British yang kaku banget, tiba-tiba pindah ke aksen American yang chill abis. Belum lagi pas lagi ketik essay atau chat sama bule, eh, kok ejaannya beda-beda ya?
Kayak kata “colour” dan “color,” atau “flat” dan “apartment.” Bikin mikir, ini Bahasa Inggris yang kita pelajari di sekolah itu yang mana sih?
Eits, jangan panik dulu. Perbedaan antara British English (BrE) dan American English (AmE) itu wajar banget, guys. Bahkan, seru kalau kita telusuri kenapa bisa beda jauh begitu. Ibaratnya kayak kamu dan teman kamu yang lahir di kota beda, pasti ada aja logat atau istilah gaul yang nggak sama, kan?
Yuk, kita cari tahu bareng-bareng!
Semua bermula saat orang-orang Inggris (Britania) datang ke benua Amerika sekitar abad ke-16 dan 17. Mereka bawa bahasa Inggris, tapi saat itu belum ada standar baku yang jelas. Jadi, orang masih bebas-bebas aja nulis dan ngomong seenaknya.
Nah, beberapa waktu kemudian, di Inggris, para ahli bahasa di London mulai menyusun kamus buat nge-standarisasi ejaan. Di sisi lain, di Amerika, ada sosok penting bernama Noah Webster yang juga nyusun kamus sendiri.
Webster ini, konon katanya, sengaja mengubah beberapa ejaan biar beda dari Inggris. Kenapa? Karena Amerika sudah merdeka dan dia mau nunjukkin kalau Amerika juga punya identitas dan budaya mandiri, nggak mau ngekor terus sama negara asalnya.
Selain ejaan, pelafalan (aksen) juga ikutan beda. Awalnya, pendatang di Amerika itu ngomongnya pakai aksen ‘rotik’, di mana mereka jelas banget ngucapin bunyi huruf ‘r’ (contoh: car diucapkan c-A-R). Aksen ini yang akhirnya bertahan dan jadi ciri khas American English sampai sekarang.
Uniknya, di Inggris, sekitaran abad ke-18, masyarakat kelas atas justru mulai melembutkan atau menghilangkan bunyi ‘r’ di akhir kata. Mereka sengaja ngomong beda biar nggak disamain sama masyarakat biasa. Karena kaum elite selalu jadi role model, akhirnya gaya bicara ini yang ditiru dan meluas di Inggris bagian selatan, yang kita kenal sekarang sebagai aksen non-rotik British English.
Perbedaan BrE dan AmE itu paling kentara di ejaan (spelling) dan kosakata (vocabulary). Ini dia beberapa yang paling sering bikin kita geleng-geleng:
Webster memang pengen nyederhanain ejaan biar lebih gampang, makanya banyak huruf yang “dikorbankan” di AmE.
Ini nih yang paling sering bikin salah paham pas ngobrol. Coba lihat, barang sehari-hari aja namanya beda:
Bayangin kalau kamu di UK bilang mau makan chips (keripik) dan mereka malah bawain french fries! Ups!
Di luar ejaan dan kata, ada juga perbedaan kecil di tata bahasa (grammar).
Meskipun bedanya banyak, dari ejaan, aksen, kosakata, sampai grammar, tenang aja. Persamaan antara BrE dan AmE itu JAUH LEBIH BANYAK daripada perbedaannya. Penutur dari Inggris dan Amerika biasanya tetap bisa ngobrol dan saling mengerti tanpa masalah berarti.
Jadi, kamu nggak perlu overthinking harus pakai yang mana. Pilih saja yang paling nyaman atau yang paling sering kamu dengar (misalnya dari film, musik, atau game yang kamu suka). Yang penting, kalau lagi nulis dokumen penting (misalnya essay akademik), konsisten aja pakai salah satu style, jangan dicampur-campur, biar nggak bingung.
Intinya, tahu bedanya itu seru dan nambah wawasan, tapi jangan sampai bikin kamu takut buat pede ngomong pakai Bahasa Inggris!
Gini guys, daripada cuma tahu teorinya, mending langsung praktik!
Buat kamu yang pengen ngobrol lancar, entah itu pakai gaya British yang elegan atau American yang cas-cis-cus, Cockatoo Course punya solusinya!
Kami menyediakan kursus Bahasa Inggris yang fleksibel banget, cocok buat gaya hidup Gen Z yang dinamis wkwkwk:
Di Cockatoo Course, kamu bakal diajarin gimana caranya nggak cuma paham grammar, tapi juga pede komunikasi dan tahu konteks perbedaan antara BrE dan AmE.
Tunggu apa lagi? Upgrade skill Bahasa Inggris kamu sekarang dan cek info dan promo lengkapnya di Instagram atau Tiktok @cockatoocourse!
(SA)